News

PELATIHAN PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK GULA TEBU DAN KEMASANNYA SERTA STRATEGI PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI GULA DI NAGARI BARINGIN KABUPATEN AGAM

Gula merupakan komoditas penting yang harus disediakan oleh pemerintah dalam jumlah yang cukup dan dengan harga yang dapat diakses oleh masyarakat. Produksi gula di dalam negeri saat ini tidak sampai 3 juta ton per tahun dan produksi gula setiap tahunnya tidak mengalami pertumbuhan berarti. Untuk itu, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Negeri Padang memberikan pelatihan Peningkatan Nilai Tambah Produk Gula Tebu dan Kemasannya Serta Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Pendapatan Petani Gula Di Nagari Baringin Kabupaten Agam, Minggu 13 Agustus 2023.

Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan di Jorong Marambuang, Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam yang memiliki potensi besar dalam produksi gula tebu yang sangat mendukung agar para petani tebu dapat meningkatkan produksi gula tebu. Sehingga kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan tujuan peningkatan nilai tambah produk gula, juga melatih pembuatan design dan kemasan produk olahan gula tebu, memberikan workshop pemasaran dalam rangkameningkatan pendapatan petani gula. Prof. Dr. Hasdi Aimon, M.Si Dosen pada Departemen Ilmu Ekonomi selaku Ketua Tim menyampaikan, adapun target dalam kegiatan ini adalah meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan dari petani gula tebu. “Pelaksanaan program ini dilakukan dengan beberapa tahapan, yang dimulai dari tahap observasi awal, tahap penyuluhan, tahap pelaksanaan pelatihan dan percontohan produksi, dan tahap pasca pelaksanaan pelatihan”, tambahnya.

Narasumber pada pelatihan peningkatan nilai tambah produk gula tebu yakni Nur hasnah Ar, S.TP.,.M.Si Dosen Teknologi Hasil Pertanian Universitas Riau. Beliau menyampaikan “Tanaman tebu telah menjadi  tanaman perkebunan untuk diolah menjadi produk gula komersil yaitu berupa gula pasir. Beberapa wilayah di Indonesia, tanaman tebu dibudidayakan secara mandiri, tetapi tetap dibawah pengawasan PTPN. Pada umumnya tanaman tebu merupakan bahan dasar utama pembuatan gula putih dengan cara memeras nira tebu”. Salah satu manfaat besar tebu yakni mampu mengatasi diabetes karena mengandung sakaran senyawa diabetik yaitu senyawa octacosanol sejenis alkohol rantai Panjang yang mampu mengontrol kadar kolesterol dalam darah tanpa efek samping serta dapat menghambat plak pada dinding pembuluh pada darah, tambahnya.

Pemateri selanjutnya, yakni Hari setia Putra, SE.,M.Si Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Padang dengan tema strategi pemasaran untuk meningkatkan pendapatan petani. Salah satu wilayah di Nagari Baringin Kabupaten Agam merupakan sentra budi daya tanaman tebu dan terdapatnya usaha rumah tangga yang mengelola tanaman tebu secara sederhana menjadi gula merah dalam bentuk gula merah batok. Akan tetapi, komersialisasi gula merah batok ini cukup sulit sebab bau tebu yang dihasilkan masih terasa oleh konsumen ditambahpula ketergantungan masyarakat sekitar mengonsumsi gula merah aren, sehingga ketika mengonsumsi gula merah batok dari tebu menjadi enggan karena bau tebu yang masih terasa. “Sangat diperlukan adanya diferensiasi produk gula merah tebu yang dikombinasikan dengan bahan alam lainnya seperti daun pandan dan jahe baik berupa produk gula recengan maupun gula merah cair yang penggunaanya lebih praktis dirasakan oleh konsumen”.

Diakhir kegiatan, Hendra Wijaya selaku Ketua Kelompok Bungo Tabu menyampaikan ucapan terima kasih banyak dengan tercapainya tujuan program pengabdian kepada masyarakat untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat Nagari Baringin Kabupaten Agam khususnya kelompok usaha gula merah tebu dalam melakukan diferensiasi produk, sehinggaakan menambah nilai jual olah gula merah tebu yang diproduksinya. Dan berharap kegiatan ini akan bisa dilanjutkan ke tingkat pemasaran yang lebih luas. (IY, NZR, AL)